Kebaikan itu seperti kopi yang mengendap di dasar gelas
yang sering disisakan peminumnya bahkan ditinggalkan
Lalu seolah menjadikannya sampah
meski hanya dalam sebentuk gelas
Keburukan... seperti kentalnya minuman dari bubuk kopi
yang terasa pahit manis, gurih serta nikmat dikecap lidah
Lalu diteguk, menambah semangat hidup
Aroma serta rasanya slalu teringat, menjadi candu
Yang membuatnya laris diperbincangkan
Padahal itu hanyalah sari kopi, kopinya ditinggalkan
tepatnya ampas dan ampas yang menjadikannya nikmat
tapi tak diperhitungkan
keburukan selalu diperbincangkan tapi kebaikan seperti ampas yang tak perlu dinikmati. sama halnya dengan pepatah jawa "Becik ketitik ala ketara" becik=kebaikan, ketitik=hanya terlihat seperti titik (kurang lebihnya, itu penafsiran saia). ala=keburukan, ketara=terlihat / terlihat jelas
Karena nila setitik rusak susu sebelanga
analogi yang keren... Salam kenal yaa...
BalasHapusmakasiih *sambil terharu*
Hapussalam kenal juga, terimakasih sudah berkunjung dan jadi pengikut pertama :)